Menghenna Diantar Suami ke Jatimulyo
NayHennaJember.blogspot.com - Hari ini agak spesial. Suami sudi mengantar untuk memasang henna. Biasanya suami maunya ngantar yang deket-deket aja dari rumah. Biasanya setelah diantar ditinggal pulang lagi ke rumah. Baru nanti setelah selesai dijemput lagi.
Kali ini agak jauh ngehennanya lain. Lintas kecamatan. Di ujung timur selatan Kecamatan Jenggawah. Sudah berbatasan dengan Kecamatan Tempurejo. Maka ketika suami sudi mengantar merasa senang banget.
Seperti biasanya, perjalanan dilalui menggunakan kendaraan roda dua. Meski sudah berkeinginan untuk punya kendaraan yang rodanya empat sudah lama. Tapi belum kesampaian. Eh kok jadi curhat gini ya.
Kembali ke perjalanan ngehenna. Karena diantarkan suami, jadi lebih santai. Maksudnya duduk santai. Tidak nyetir sendiri. Meskipun sebenarnya tidak santai-santai amat. Karena suami naiknya dengan kecepatan tinggi. Eh, entah memang terlalu kenceng apa saya saja yang sensi. Biasanya meski agak cepat naik motor gak papa.
Mungkin karena jalannya juga. Jalan menuju ke Jatimulyo sebenarnya pemandangannnya seru. Jalan sudah beaspal, banyak pohon rimbun di sisi jalan. Pemandangan jauh hijau. Sawah dan kebun warga. Tampak beberapa bukit dan gunung di kejauhan. Seru deh. Indah.
Tapi karena tidak semua jalannya mulus, bergelombang. Kalau naik motornya kenceng, bisa ngangkat-ngangkat badan ini dari sadel motor. Jadinya agak marah-marah deh ke suami.
Sampai di lokasi ternyata tidak terlalu jauh. Dari balaidesa Jatimulyo, ke barat sedikit. Pas sebelum jalan menikung gebetan teman, eh. Sebelum jalan menikung ada orang memasang penjor. Do you know penjor? Penjor adalah hiasan dari janur yang dipasang di bambu. Ternata di situ.
Sesampai di lokasi, ternyata suami tidak mau ikut menemani masang henna. Malah di pamit mau ke rumah temannya. Yang tidak terlalu jauh dari situ. Yah gagal deh masang henna ditemani suami. Tapi tak apa lah. Daripada dia nanti jadi obat nyamuk pas ditinggal masang henna. Kasihan juga. Hehehe.
Untungnya, suami tidak lupa menjemput ketika sudah selesai masang henna. Terima kasih suami tercinta.
Kali ini agak jauh ngehennanya lain. Lintas kecamatan. Di ujung timur selatan Kecamatan Jenggawah. Sudah berbatasan dengan Kecamatan Tempurejo. Maka ketika suami sudi mengantar merasa senang banget.
Seperti biasanya, perjalanan dilalui menggunakan kendaraan roda dua. Meski sudah berkeinginan untuk punya kendaraan yang rodanya empat sudah lama. Tapi belum kesampaian. Eh kok jadi curhat gini ya.
Kembali ke perjalanan ngehenna. Karena diantarkan suami, jadi lebih santai. Maksudnya duduk santai. Tidak nyetir sendiri. Meskipun sebenarnya tidak santai-santai amat. Karena suami naiknya dengan kecepatan tinggi. Eh, entah memang terlalu kenceng apa saya saja yang sensi. Biasanya meski agak cepat naik motor gak papa.
Mungkin karena jalannya juga. Jalan menuju ke Jatimulyo sebenarnya pemandangannnya seru. Jalan sudah beaspal, banyak pohon rimbun di sisi jalan. Pemandangan jauh hijau. Sawah dan kebun warga. Tampak beberapa bukit dan gunung di kejauhan. Seru deh. Indah.
Tapi karena tidak semua jalannya mulus, bergelombang. Kalau naik motornya kenceng, bisa ngangkat-ngangkat badan ini dari sadel motor. Jadinya agak marah-marah deh ke suami.
Sampai di lokasi ternyata tidak terlalu jauh. Dari balaidesa Jatimulyo, ke barat sedikit. Pas sebelum jalan menikung gebetan teman, eh. Sebelum jalan menikung ada orang memasang penjor. Do you know penjor? Penjor adalah hiasan dari janur yang dipasang di bambu. Ternata di situ.
Sesampai di lokasi, ternyata suami tidak mau ikut menemani masang henna. Malah di pamit mau ke rumah temannya. Yang tidak terlalu jauh dari situ. Yah gagal deh masang henna ditemani suami. Tapi tak apa lah. Daripada dia nanti jadi obat nyamuk pas ditinggal masang henna. Kasihan juga. Hehehe.
Untungnya, suami tidak lupa menjemput ketika sudah selesai masang henna. Terima kasih suami tercinta.
Post a Comment for "Menghenna Diantar Suami ke Jatimulyo"
Ditunggu Komennya ya Sist dan Gan....