Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persiapan Go To BWI untuk Menghenna Sangida

Untuk Banyuwangi, Sangida, dan Mas Gofur dari Nay Henna Jember


Ini adalah jadwal kerja yang kedua pada bulan Syawal. Jika dalam nuansa lebaran harus ngehena keluarga Pesantren Bitul Arqom, Balung Jember. Pada hari Minggu, 2 Juli Jadwalnya Go To Banyuwangi, The Sunrise of Java. Katanya Cak Anas (Abdullah Azwar Anas) sih namanya Bumi Blambangan begitu.

Tiket Kereta Api Jember-Banyuwangi | Moda Transportasi yang digunakan Nay Henna Jember untuk nge-Hena Wedding di Banyuwangi. Pernah Naik Kereta?




Banyuwangi adalah kota ketiga (selain Jember) yang harus saya datangi untuk menghena. Sebelumnya sudah ke Lumajang, dan Situbondo tepatnya Besuki.

Waktu ke Lumajang rasanya tidak sedang ke luar kabupaten, karena yang dihena adalah Lumajang bagian timur, berbatasan dengan Rumah ibu saya sendiri di Umbulsari. Tapi kalau dihitung berangkat dari rumah Mas Suami, cukup Jauh. Karena rumah saya sendiri dengan rumah Mas Suami waktu tempuhnya sampai satu jam.

Yang kedua, ke Situbondo, berangkatnya diantar oleh Mas Suami. Naik motor, maklum tidak punya mobil, eh belum sih. Semoga nanti bisa punya mobil. Amin. Mas Suami nganter ke Situbondo siang hari. Lewat jalur pegunungan arak-arak. Seru. Melewati jalan berliku, tajam menanjak, dan menukik. Tapi pemandangannya bagus.

Nah, yang ketiga ini adalah ke Banyuwangi. Tepatnya di Kalibaru. Rumah teman organisasi yang sudah lama tinggal dan kerja di Jember. Sangidatus Soleha namanya. Aktivis, wirausahawan, pengajar, pendekar pencaksilat. Kalau Mas Suami memanggilnya Sang Ida. Kayak judul film saja ya, Sang Pencerah, Sang Kiai, Sang Ida. Hehehehe.

Ya karena alasan itulah, karena teman karena sahabat maka meski harus menempuh jarak yang tidak pendek, meski harus melewati Gunung Gumitir, saya tetap diizinkan oleh Mas Suami untuk berkarya di Bumi Blambangan.

Karena Jarak yang cukup Jauh Mas Suami tidak mau mengantar langsung ke Banyuwangi, maunya hanya mengantar sampai stasiun. Mungkin jika ada kereta jurusan Jember - Besuki Situbondo, Mas Suami juga gak mau ngantar sampai ke sana. Lha perjalanannya saja sudah dua jam.

Untungnya lagi, diizinkan oleh mertua. Untungnya lagi di sana, di Banyuwangi sudah ada panitia lokal yang bisa menjadi petugas antar-jemput. Mas Gopur namanya, eh Gofur. Lengkapnya Abdul Gofur.

Sama dengan Sangida, Gofur ini lama tinggal di Jember saat masih kuliah. Juga menjadi teman dekatnya Mas Suami ketika berorganisasi dan menjadi tim sukses yang gagal. Sukses kok gagal.

Tapi sekarang Mas Gopur sudah kembali ke alamnya. Ke Banyuwangi. Menjadi pengabdi masyarakat. Salah satu tugasnya adalah membantu orang yang membutuhkan. Termasuk membantu saya. Karena saya sedang membutuhkan tumpangan. Suwon mas Gopur.

Bismillah...

Semoga lancar.

Post a Comment for "Persiapan Go To BWI untuk Menghenna Sangida"